"Aksi Band--The Crew--di Panggung GIGI"

DALAM beberapa cerita yang saya tulis sebelumnya, saya menggambarkan kru GIGI saat ini sebagai the dream team. Ini bukan penilaian saya, tepi pendapat dari GIGI sendiri melalui Armand Maulana, tapi saya sepakat dengan penilaian itu. Pur dan Narto (keduanya sound man), Aji, Puput (almarhum), dan Muning, ditambah Iis dan Riski (personal dan road menager) adalah kombinasi tim yang ideal ditinjau dari kompetensinya menjalankan tugas.

Pur dan Narto, misalnya, keduanya mantan pekerja rental yang mahir dengan rutting kabel dan menata mikrofon. Pur sendiri tahu musik, bahkan pernah mengajar gitar elektrik di sekolah musik Minerva di Surabaya. Tapi kita tidak berbicara tentang hal itu sekarang. Kali ini saya akan menunjukkan seberapa besar kemampuan Aji, Puput, dan Muning dalam bermain musik. Apakah benar kemampuan mereka seperti yang kita dengar sebelumnya.

Sebagai gambaran, sebelum kita melihat videonya, Muning dulu pernah punya band sendiri namanya Klarinet, mungkin kalian tahu atau pernah dengar nama itu (saya sendiri nggak pernah dengar he..he..). Sementara Puput, seperti kita ketahui bersama -selain jadi kru GIGI- dia adalah gitaris Solitaire Addict, band baru bentukan Thomas Ramdhan.

Lalu bagaimana dengan Aji? Saya terus terang nggak tahu bagaimana latar belakang bermusiknya, yang jelas Aji cukup piawai bermain gitar. Sebagai mantan orang rental seperti Pur dan Narto, selain punya kemampuan rutting, Aji juga bisa memperbaiki alat band yang bermasalah.

Melihat portofolio ketiga orang ini, mestinya main musik bukan masalah besar buat mereka. Tapi jangan salah, sekadar main itu sangat berbeda dengan main bagus dan benar. Karena tahu persis kemampuan The Three Musketeer ini, Armand, Budjana, Thomas, dan Hendy tidak ragu menyerahkan panggung mereka kepada mereka. Ini terjadi pada acara As U Like It pada 31 Juli 2010 di hall room Hotel Gumaya, Semarang. Di salah satu segmen acara, GIGI tiba-tiba mendaulat Puput, Aji, dan Muning naik kepanggung, memainkan sebuah lagu, apa saja tidak harus lagu GIGI, terserah mereka. Setelah terkejut dan kebinggungan sejenak dengan permintaan yang tiba-tiba dan tidak biasa itu, mereka mulai berunding. Tak lama kemudian mengalunlah lagu “Kembalilah Kasih” disaksikan 400 penonton yang duduk lesehan di sekitar panggung (sebenarnya bukan benar-benar panggung, hanya level setinggi 30 cm). Tanpa canggung mereka memainkan lagu ini sampai selesai.

Kembalilah kasih

Kita harus bicara

Ku tahu kau ragu

Kepada diriku..


Semula suara Puput tersendat, saya menduga kunci yang dipakai terlalu rendah untuk suaranya, tapi selanjutnya berjalan dengan lancar. Sebenarnya memainkan lagu-lagu GIGI seperti Nakal, 11 Januari, Perdamian, Pintu Sorga, dan lagu lainnya sudah biasa mereka lakukan saat sound check. Begitu juga lagu-lagu band lain, tapi main serius di hadapan penonton, dipanggung resmi seperti As U Like It ini baru pertama kali mereka lakukan. Meski demikian part-part solo gitar, dan bas berjalan dengan mulus (lihat video).


Minta Video dari EO
Dalam cuplikan video ini, Armand, Budjana, Thomas, dan Hendy yang antusias memberi dorongan di belakang mereka, membuat Puput, Aji, dan Muning makin bersemangat. Dan “Kembalilah Kasih” berjalan mulus hingga akhir lagu. Bagi kami ini peristiwa yang sangat langka. Karena itu kami mencoba mendokumentasikannya. Kami minta video kru GIGI ini ke Kilau, EO acara.



Pada mereka kami bilang bahwa ini kenang-kenangan terakhir kami dengan almarhum Puput yang telah pergi mendahului kita pada 4 September lalu dalam sebuah kecelakaan mobil di tol Cipularang. Setelah menunggu cukup lama, minggu lalu kami menerima cuplikan video ini. Ini pula alasannya mengapa tulisan ini baru saya buat sekarang. Saya ingin kalian tidak hanya membaca ceritanya, tapi juga melihat videonya.

Dalam video itu Puput yang memainkan bas sekaligus menyanyi, terlihat sangat gembira. Panggung tentu saja bukan suatu yang baru buat Puput yang lumayan sering tampil bersama Solitaire Addict. Bagitu juga buat Muning yang punya pengalaman bersama Klarinet. Sedangkan bagi Aji, dengan kemampuannya bermian gitar, tampil dimuka tampaknya bukan masalah besar.

“Panggung As U Like It memungkinan kami berbuat spontan untuk menghangatkan suasana. Dan kami melihat kemampuan mereka sangat bagus, jadi mengapa tidak menyerahkan panggung kepada mereka,” kata Thomas. Mungkin ini satu-satunya acara dimana kru memainkan satu lagu lengkap di panggung pertunjukan utama.

Sebagai tambahan informasi, selain mamastikan alat-alat GIGI berjalan dengan sempurna, dalam waktu senggang, Aji, Muning, Puput, dan Pur biasa belatih di studio POS, bermain musik dan menciptakan lagu.

Seringkali secara bergurau saya menyarankan kepada mereka untuk membuat band. “Buat saja band, kasih nama The Crew.” Sekilas mungkin terkesan bercanda, tapi sebenanrnya saya serius. Bagi saya naik kelas itu bagus buat siapa saja, termasuk buat para kru.
(dikutip dari: son/POSe)

0 komentar:

Posting Komentar

Design by WPThemesExpert | Blogger Template by BlogTemplate4U